Pages

Dengan Menyebut Nama-Mu Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Dengan Menyebut Nama-Mu Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
YAA MUQOLLIBAL QULUUB TSABBIT QOLBII 'ALAA DIINIKA "WAHAI YANG MEMBOLAK-BALIKKAN HATI, TEGUHKAN HATIKU PADA AGAMA-MU"


Tuesday, February 5, 2008

Penggunaan Dan Pengertian Istilah-Istilah Cinta (4)

31. Al-Araqu (tidak bisa tidur)
Al-Araqu
juga merupakan gejala-gejala cinta dan kelazimannya yang memiliki arti tidak bisa tidur.

32. Al-Lahfu (sedih)
Al-Lahfu
juga hukum-hukum dan gejala-gejala cinta. Al-Lahfu berasal dari kata Lahifa Yalhafu yang berarti sedih atau menyesal.

33. Al-Hanin (kerinduan, belas kasih)
Dalam kitab Ash-Shahhah disebutkan bahwa makna Al-Hanîn adalah rindu atau keterpautan jiwa.

34. Al-Istikanah (tunduk, menyerah)
Al-Istikanah
merupakan hukum-hukum cinta dan kelazimannya dan bukan merupakan nama khusus untuk cinta. Asal makna kata Al-Istikanah adalah ketundukan.

35. At-Tabâlah (derita cinta)
Kata At-Tabâlah adalah bentuk wazan Fa’âlah. Jika dikatakan “Taballahu” maka berarti membinasakannya.

36. Al-Lau’ah (terbakar kerinduan)
Dalam kitab Ash-Shahhah disebutkan bahwa kata “Lau’atul Hubbi” berarti terbakar cinta. Jika dikatakan “Laa’ahul Hubbu” berarti hatinya terbakar oleh kerinduan.

37. Al-Futûn (ujian, cobaan)
Kata Al-Futûn merupakan bentuk mashdar dari kata fatana yaftinu futûnan.
Al-Khalil berkata, “Al-Fatnu berarti siksaan”. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzariyat: 13) yang artinya:
“(Hari pembalasan itu ialah) pada hari mereka diadzab di atas api neraka”.
Kata waraqun fatînun berarti tembaga yang terbakar. Dikatakan seseorang mendapat fitnah bila habis hartanya dan hilang akalnya. Dan wanita itu memfitnahnya berarti wanita itu membuatnya bingung. Yang dimaksud disini adalah bahwa cinta merupakan sarang fitnah (cobaan) dan tidaklah seseorang mendapatkan fitnah kecuali disebabkan oleh cinta.

38. Al-Junûn (gila, tidak waras)
Seseorang bisa dibuat gila karena cinta. Sebagaimana perkataan seorang penyair:
Engkau gila karena orang yang dicinta;
Cinta yang membara lebih nyata dari gila;
Bara itu tidak padam sepanjang masa;
Orang yang gila menggelapar kapan pun juga.

39. Al-Lamamu (setengah gila, setengah sinting)
Menurut pendapat Al-Jauhari, Al-Lamanu merupakan bagian dari gila. Dikatakan rajulun malmun berarti orang itu setengah gila atau setengah sinting. Dan dikatakan juga Asbahat fulaanan minal-jinni lammatun berarti orang itu setengah sinting.
Kesimpulannya, kata Al-Lamamu tidak dimasukkan sebagai istilah cinta, namun karena memang orang yang dicintai dapat membuat orang yang mencintai menjadi setengah gila, maka kata Al-Lamamu ini dimasukkan sebagai salah satu dari istilah cinta.

40. Al-Khablu (binasa)
Al-Khablu
merupakan konsekuensi dan pengaruh cinta dan bukan dari istilah-istilah cinta. Ia merupakan bagian dari gila dan kerusakan.

bersambung....
Sumber dari: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (Mukhtashar Raudhatul Muhibbîn - Taman Orang-orang Jatuh Cinta)

No comments: