Pages

Dengan Menyebut Nama-Mu Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Dengan Menyebut Nama-Mu Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
YAA MUQOLLIBAL QULUUB TSABBIT QOLBII 'ALAA DIINIKA "WAHAI YANG MEMBOLAK-BALIKKAN HATI, TEGUHKAN HATIKU PADA AGAMA-MU"


Friday, February 1, 2008

Penggunaan Dan Pengertian Istilah-Istilah Cinta (2)

11. Al-‘Isyq (cinta buta, cinta yang meluap-luap)
Al-‘Isyq
adalah istilah yang paling buruk dan paling jelek untuk nama cinta. Orang-orang Arab tidak suka menggunakan istilah ini, seakan-akan mereka menyembunyikan istilah ini dan tidak menggunakannya dalam bahasa resmi mereka. Bahkan hampir tidak terdapat dalam kata-kata sya’ir mereka. Istilah ini baru digunakan oleh orang-orang pada zaman ini. Dan istilah ini juga tidak terdapat dalam Al-Quran maupun di dalam As-Sunnah kecuali dalam hadits Suwaid bin Saad. Dan juga dalam perkataan mereka, sebagaimana perkataan seorang penyair:
Apa sulitnya bagi seorang pendusta;
Untuk berkata, padamu kuserahkan cinta;
Dia berkata, sebenarnya engkaulah kekasihku;
Sekalipun tidak ada ketulusan pada dirimu.
Dalam kitab Ash-Shahhah disebutkan, Al-‘Isyq bermakna puncak cinta.
Ibnu Sayyidah berkata: “Al-‘Isyq memiliki arti kekaguman orang yang mencintai terhadap orang yang dicintai baik itu cinta suci atau tidak, sehingga mengantarkannya ke tempat kesucian atau kejahatan”
Ada yang berpendapat bahwa:
a. Al-‘Isyq adalah nama cinta;
b. Al-‘Isyq adalah sumber cinta;
c. Al-‘Isyq diambil dari nama sebuah pohon yang bernama ‘Asyiqah, yaitu sebuah pohon yang menghijau lalu lama-kelamaan menjadi kuning;
Al-Farra’ berkata: “Al-‘Isyq adalah jenis sebuah tumbuhan yang menghasilkan getah perekat, maka cinta dinamakan dengan istilah Al-‘Isyq karena ia lengket dan merekat dalam hati seseorang”;
Ibnul A’rabi berkata, “Al-‘Asyaqah bermakna Al-Lublâbah yaitu jenis sebuah pohon yang menghijau lalu menguning.”

12. Al-Jawâ (cinta yang membara)
Dalam kitab Ash-Shahhah disebutkan bahwa arti Al-Jawâ adalah cinta yang membara disebabkan kecintaan yang meluap-luap atau cinta yang disertai dengan kesedihan.

13. Ad-Danafu (sakit karena cinta)
Orang-orang Arab sangat jarang sekali menggunakan istilah ini untuk cinta, mereka biasanya menggunakan istilah ini untuk hal-hal yang berkaitan dengan rasa sakit. Kata Ad-Danafu digunakan untuk istilah cinta oleh orang-orang pada zaman sekarang ini.

14. Asy-Syajwu (cinta yang berakhir dengan kegelisahan)
Makna Asy-Syajwu adalah cinta yang senantiasa diiringi perasaan gelisah dan kesedihan.

15. Asy-Syanqu (rindu)
Asy-Syanqu
adalah pengelamaan hati untuk bersua dengan orang yang dicintai .

16. Al-Khilâbah (cinta yang menipu/ mengecoh)
Kata Al-Khilâbah mempunyai arti cinta yang menipu atau cinta yang mengecoh, yaitu cinta yang hanya sampai pada Al-Khilb, yaitu pembatas antara hati dan lambung. Cinta yang seperti ini disebut dengan Al-Khilâbah karena cinta itu dapat mengecoh dan menipu orang yang sedang dimabuk cinta.
Cinta yang demikian lebih tepat dinamakan dengan istilah Al-Khilâbah, karena cinta ini dapat seseorang buta, tuli, dan dapat menipu hati orang yang dicintai.

17. Al-Balâbil (gelisah)
Kata Al-Balâbil merupakan bentuk jamak dari kata balbalatun. Bila dikatakan, “Balâbilul hubbi” berarti yang senantiasa mengganggu cinta itu dan membuatnya gelisah.

18. At-Tabârih (cinta yang memuncak)
Jika dikatakan Tabârihul Hubbi, Tabârihusy Syauq dan Tabârihul Jawâ, maka berarti cinta yang memuncak, kerinduan yang memuncak, dan cinta yang menyala-nyala. Dan Barraha bihil Hubbu wasy Syauq bila ia dilanda cinta yang membara dan menyala-nyala.

19. As-Sadam (cinta yang berakhir dengan rasa sedih)
Kata As-Sadam berarti cinta yang berakhir dengan penyesalan dan kesedihan.

20. Al-Ghamarât (bodoh, lalai, mabuk)
Kata Al-Ghamarât adalah bentuk jamak dari kata Ghamratun, yang berarti sesuatu yang membuat hati menjadi bodoh karena cinta, mabuk, atau lalai.
Allah berfirman dalam Q.S. Adz-Dzariyât: 10-11) yang artinya:
“Terkutuklah orang yang berdusta, (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan lagi lalai”.
Yakni kelalaian telah membuat hatinya terbenam dalam kebodohan dan kesesatan.

bersambung .....
Sumber dari: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (Mukhtashar Raudhatul Muhibbîn - Taman Orang-orang Jatuh Cinta)

1 comment:

Anonymous said...

The writer of qodariyah.blogspot.com has written a superior article. I got your point and there is nothing to argue about. It is like the following universal truth that you can not disagree with: Any statement made on Usenet will, by necessity, be one or more of the following offensive, liberal, mispelled, ungrammatical, spam, a "me too", or a flame. I will be back.