Pages

Dengan Menyebut Nama-Mu Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Dengan Menyebut Nama-Mu Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
YAA MUQOLLIBAL QULUUB TSABBIT QOLBII 'ALAA DIINIKA "WAHAI YANG MEMBOLAK-BALIKKAN HATI, TEGUHKAN HATIKU PADA AGAMA-MU"


Saturday, February 9, 2008

محبة الله (Mencintai Allah)

Ciri adanya cinta:
1. Ada kerinduan;
Obatnya rindu adalah dengan komunikasi.
2. Ada perhatian;
3. Ada kekaguman;
4. Ada pengorbanan.

Allah SWT berfirman dalam:

Q.S. Al-Baqarah 2: 165 yang artinya:
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”.

Q.S. At-Taubah 9: 24 yang artinya:
“Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”.

Q.S. Ali Imran 3: 31-32 menjelaskan tentang bukti cinta kepada Allah SWT
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
“Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".

Q.S. Al-Maidah 5: 54.
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui”.

Lima (5) konsekuensi cinta:
1. Cinta harus melahirkan kesetiaan (loyalitas) kepada Allah;
2. Cinta harus melahirkan sikap mencintai siapapun yang dicintai kekasih (Allah);
3. Cinta harus melahirkan sikap mencintai apapun yang dicintai kekasih (Allah);
4. Cinta harus melahirkan sikap membenci siapapun yang dibenci kekasih (Allah);
5. Cinta harus melahirkan sikap membenci apapun yang dibenci kekasih (Allah).

AMAL-AMAL YANG BISA MENDATANGKAN CINTA ALLAH

A. BERBUAT IHSAN;
إحسن، حسن: baik
Ihsan yaitu selalu berbuat baik/ selalu memperbaiki.
Orang yang berbuat ihsan selalu mencari ilmu dan tekad/ keinginan (makna tersirat dari memperbaiki (إحسن)

Q.S. Az-Zumar 39: 18
“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal”.

Q.S. Az-Zumar 39: 55
“Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya”.

Q.S. Al-Isra 17: 53
“Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”.

مُحْسِن (Orang yang berbuat ihsan) selalu menggunakan kata-kata terbaik, santun.

Q.S. Al-Baqarah 2: 195
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

Q.S. An-Nahl 16: 90
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.

Q.S. Adz-Dzariyat 51: 15 – 19
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.

(Al-Hadits)
“Sesungguhnya Allah menyukai kebaikan dan mencintai orang yang berbuat baik”
Ada ungkapan, “yang baik belum tentu benar, yang benar pasti benar
Prinsip agar selalu tetap berbuat baik adalah:
“Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini”.

B. SABAR;
Apa itu sabar?
Menurut Shahath bin Mahmud:
Sabar adalah teguh (istiqamah) berada dalam jalan kebenaran, tidak larut pada ajakan nafsu, jiwanya tidak pernah mengenal putus asa, dan lidahnya tidak pernah mengeluh kecuali pada Allah SWT, serta selalu berikhtiar dengan sungguh-sungguh.

Q.S. Ali Imran 3: 146
“Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar”.

Q.S. Ali Imran 3: 200 (perintah bersabar).
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”

a. Jadikan sabar itu sebagai penolong, energi, senjata;
Energi kehidupan ada lima, yaitu:
1. Cinta;
2. Do’a;
3. Ilmu;
4. Syukur;
5. Sabar.

Q.S. Al-Baqarah 2: 45 : sabar itu sebagai energi, penolong, senjata
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'”.

Q.S. Al-Baqarah 2: 46 : orang sabar itu adalah orang yang khusyuk.
“(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”.

b. Sabar bisa menjadi penyelamat dari segala kerugian;
Q.S. Al-‘Ashr 103: 1 – 3
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.

c. Sabar merupakan jalan hidup yang terbaik;
Q.S. An-Nahl 16: 126
“Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar”.

d. Sabar menghadapi nafsu.

C. TAQWA;
a. Menurut Ubay bin Ka’ab r.a.:
Taqwa adalah waspada, mawas diri. Secara bahasa taqwa berarti hati-hati
b. Menurut Abdullah bin Mas’ud r.a.:
Taqwa adalah melaksanakan perintah-perintah Allah menjauhi kemaksiatan, mensyukuri nikmat-Nya, dan selalu mengingat-Nya.

Urgensi taqwa:
1. Taqwa bisa mendatangkan cinta Allah;
Q.S. Ali Imran 3: 76
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”.

2. Wasiat Allah untuk semua Nabi;
Q.S. An-Nissaa 4: 131
“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji”.

3. Merupakan bekal terbaik;
Q.S. Al-Baqarah 2: 197
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal”.

4. Merupakan kunci kemenangan.
Q.S. Ali Imran 3: 120
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”.

Ciri-ciri taqwa:
1. Memiliki kepekaan sosial;
2. Pandai mengendalikan emosi;
3. Memiliki jiwa pemaaf;
4. Segera bertaubat dan istighfar apabila berbuat kesalahan.
Istighfar : sebatas ucapan/ kata-kata;
Taubat : ditindaklanjuti dengan perbuatan.

Ciri-ciri taubat:
1. berhenti;
2. tidak mengulangi;
3. recovery (pemulihan dengan amal sholeh).

Keempat point ciri-ciri taqwa (1, 2, 3, dan 4) di atas dijelaskan dalam Q.S. Ali Imran 3: 133 – 135.

Tipe-tipe pendosa:
1. meremehkan dosa;
2. menunda-nunda taubat;
3. baru bertaubat kalau sudah susah;
4. putus asa;
5. orang yang sadar akan dosanya dan yakin Allah akan mengampuninya dan mau bertaubat.

Trik agar taubat kita diterima Allah SWT, yaitu:
a. Menyesal;
Rasul SAW bersabda: “Menyesal itu salah satu bentuk taubat”. (HR. Ibnu Majah, Ibnu Hiban)
b. Melaksanakan shalat 2 raka’at (disebut shalat taubat/ shalat mutlaq) sambil membaca do’a yang ada dalam surat Al-‘Araf 7: 23
c. Meninggalkan dosa;
Hadits diriwayatkan Ibnu Abbas: “Orang yang bertaubat namun ia tetap mengerjakannya (dosa) maka ia seperti mengolok-olokkan Tuhannya”. (HR. Ibnu Abi Dunya)
d. Tidak mengulangi.
Q.S. Al-Furqon 25: 68 - 71

5. Taat kepada kebenaran;
Q.S. At-Taghobun 64: 16
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. dan Barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

6. Rajin introspeksi diri:
Q.S. Al-Hasyr 59: 18
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

7. Berjuang untuk mendapat husnul khotimah;
Q.S. Ali Imran 3: 102
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”.

8. Sangat yakin adanya hari pembalasan;
Q.S. Al-Hajj 22: 1
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)”.

9. Kerasan (betah) berada dalam lingkungan yang sholeh.
Q.S. At-Taubah 9: 119
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”.

Manfaat taqwa:
a. Allah akan memberikan ridho-Nya;
Q.S. Al-Bayyinah 98: 7 – 8
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya”.

b. Taqwa akan melahirkan jiwa furqon (mampu memisahkan kebaikan dan keburukan);
Q.S. Al-Anfal 8: 29
“Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar”.

c. Allah akan memberikan berkah pada orang yang taqwa;
Berkah adalah kebaikan yang memiliki nilai plus.
Q.S. Al-‘Araf 7: 96
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

d. Allah akan memberikan solusi.

D. BERBUAT ADIL;
Q.S. Al-Maidah 5: 42
“Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil”.

Q.S. An-Nissaa 4: 58
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar Lagi Maha Melihat”.

Adil bukan berarti sama rata.
Adil adalah menempatkan segala sesuatu secara proporsional.
Q.S. An-Nissaa 4: 135
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”.

Kesimpulan dari ayat tersebut adalah:
1. Adil terhadap diri sendiri;
2. Adil terhadap ibu bapak (keluarga);
3. Adil terhadap lingkungan;
4. Adil terhadap Allah.

---- والله أعلم بالصواب ----

Sumber: Ustadz Aam Amiruddin, Majelis Percikan Iman

No comments: