Pages

Dengan Menyebut Nama-Mu Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Dengan Menyebut Nama-Mu Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
YAA MUQOLLIBAL QULUUB TSABBIT QOLBII 'ALAA DIINIKA "WAHAI YANG MEMBOLAK-BALIKKAN HATI, TEGUHKAN HATIKU PADA AGAMA-MU"


Monday, February 4, 2008

Penggunaan Dan Pengertian Istilah-Istilah Cinta (3)

21. Al-Wahalu (takut, gemetar)
Asal kata Al-Wahalu memiliki arti rasa takut dan gemetar. Kata Al-Wahalu dijadikan salah satu dari istilah cinta karena cinta senantiasa dibayangi perasaan rasa takut.
Kebanyakan manusia ketika melihat orang-orang yang dicintainya maka berubahlah rona wajahnya dan menjadi gemetar. Jika ditanya mengapa hal itu bisa terjadi? Maka di antara mereka tidak yang mengetahui penyebabnya. Namun ada yang mengatakan, penyebabnya adalah bahwa kecantikan adalah penguasa bagi hatinya, sehingga jika cinta itu datang maka gemetarlah hati terhadap penguasanya. Sebagaimana seorang raja yang gemetar ketika ia menguasai rakyatnya. Maka kecantikan adalah penguasa bagi hatinya, dan raja adalah penguasa bagi rakyatnya. Jika kemampuan menguasai diri manusia bisa menggetarkan, maka bagaimana dengan kekuasaan yang lebih besar dari itu?

22. Asy-Syajnu (membutuhkan)
Asy-Syajnu
adalah salah satu dari istilah-istilah cinta. Asy-Syajnu berarti membutuhkan dalam keadaan seperti apapun. Dan kebutuhan orang yang mencintai sangat besar terhadap orang yang dicintainya.

23. Al-Lâ’ij (hangus, terbakar)
Kata Al-Lâ’ij merupakan isim fa’il dari kata la’aja. Bila dikatakan la’ajahudl dlarbu maka berarti pukulan itu menjadikan tubuhnya sakit, atau membuat kulitnya menjadi hangus (lembam). Cinta diberi istilah dengan kata Al-Lâ’ij karena cinta dapat membakar hati seseorang.

24. Al-Ikti’âb (merana karena sedih)
Al-Ikti’âb
memiliki arti keadaan yang buruk atau merana yang disebabkan rasa sedih.
Cinta disebut dengan istilah Al-Ikti’âb, karena seseorang bisa merana karena cinta dan orang yang dicintainya menghilang, sehingga di antara mereka berdua dalam keadaan yang memilukan.

25. Al-Washbu (derita cinta)
Al-Washbu
bermakna derita cinta atau kepedihan cinta, karena asal makna dari kata Al-Washbu adalah sakit atau pedih.

26. Al-Haznu (kesedihan)
Kata Al-Haznu telah dianggap menjadi salah satu dari istilah cinta. Walaupun sebenarnya kata Al-Haznu tidak termasuk dari istilah-istilah cinta, ia hanya merupakan sebuah keadaan yang menimpa orang-orang yang mencintai. Dengan kata lain, kesedihan merupakan akibat dari hal-hal yang tidak disukai, yaitu menyelisihi sesuatu yang ia senangi. Hal ini disebabkan karena cinta tidak terlepas dari hal-hal yang tidak disenangi oleh hati orang yang mencintai, maka kesedihan merupakan kelaziman dari sebuah cinta.

27. Al-Kamadu (kesedihan yang terpendam di dalam hati)
Al-Kamadu
berkaitan dengan erat dengan hukum-hukum cinta. Walaupun pada hakekatnya kata ini bukan merupakan istilah-istilah cinta. Namun bagi orang-orang yang berbicara tentang cinta tidak membedakan antara nama-nama, kelaziman dan hukum-hukum cinta. Dan kata Al-Kamadu memiliki arti kesedihan yang terpendam atau tersembunyi.

28. Al-Ladz’u (terbakar api)
Kata Al-Ladz’u juga termasuk dari hukum-hukum cinta. Makna asal dari kata Al-Ladz’u adalah tersambar (terbakar) api.

29. Al-Huraqu (gejala cinta)
Al-Huraqu
merupakan pengaruh dan gejala-gejala cinta. Kata Al-Hurqah terkadang dipakai dalam istilah cinta, sebagaimana perkataan mereka:
“Engkau tidak memiliki pengaruh dalam urusan ini”
Kata Al-Huraqu terkadang juga dipakai dalam istilah marah.

30. As-Suhdu (sulit tidur)
As-Suhdu juga merupakan gejala-gejala cinta dan kelazimannya. Kata As-Suhâd berarti sulit tidur atau sedikit tidur.

bersambung....
Sumber dari: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (Mukhtashar Raudhatul Muhibbîn - Taman Orang-orang Jatuh Cinta)

No comments: