Pages

Dengan Menyebut Nama-Mu Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Dengan Menyebut Nama-Mu Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
YAA MUQOLLIBAL QULUUB TSABBIT QOLBII 'ALAA DIINIKA "WAHAI YANG MEMBOLAK-BALIKKAN HATI, TEGUHKAN HATIKU PADA AGAMA-MU"


Sunday, April 27, 2008

Wanita dalam Perspektif Islam (Al-Quran)

Persamaan atau kesetaraan antara wanita dan pria dalam Al-Quran:

1. Kesetaraan dalam pahala kebaikan;

Allah akan memberikan pahala yang sama kepada wanita dan pria dalam hal kebaikan. Yang berbeda itu adalah bonus yang didapatnya sesuai dengan tantangannya masing-masing.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali Imran 3: 195 yang artinya:
“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): ‘Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain’”.

2. Kesetaraan untuk mendapatkan pengampunan;

Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Ahzab 33: 35 yang artinya:
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”.

3. Kesetaraan dalam kewajiban mencari ilmu;

Allah SWT berfirman dam Q.S. Al-‘Alaq 96: 1 – 5 yang artinya:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

4. Kesetaraan dalam bidang politik dan profesi

Sumber: Majelis Percikan Iman (Ust. Aam Amiruddin)

Monday, April 21, 2008

Hari Kartini

Ibu kita Kartini;
Putri sejati;
Putri Indonesia;
Harum namanya.

Ibu kita Kartini;
Pendekar bangsa;
Pendekar kaumnya;
Untuk slamanya.

Wahai Ibu kita Kartini;
Putri yang mulia;
Sungguh besar cita-citanya;
Bagi Indonesia.

Saturday, April 19, 2008

Kampung Surga

Pulang ke kampung surga yuuk!!
Pake mobil JIHAD,
bensinnya ISTIQOMAH,
sopirnya IKHLAS,
lewat jalan IMAN,
selalu bawa peta AL-QURAN dan AS-SUNNAH, dan
bekal TAQWA...
Mauuu?
Sampai berjumpa disana... (^_^)

Tuesday, April 15, 2008

Tiga Pertanyaan

Ini adalah sebuah kisah yang penuh hikmah. Aku dapat di sebuah situs internet tapi aku lupa lagi nama situsnya. Semoga menjadi renungan untuk kita semua dan menambah keyakinan kita kepada Rabb kita yang Maha Segalanya.

Ada seorang pemuda yang sudah lama menuntut di Amerika telah kembali ke tanah air. Setibanya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, ustadz atau siapapun yang mampu menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda: "Anda siapa? Dan apakah Anda mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?"
Ustadz: "Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan Anda."
Pemuda: "Anda yakin? Sedangkan profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya."
Ustadz: "Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya".
Pemuda: "Saya mempunyai 3 buah pertanyaan, 1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya?; 2. Apakah yang dinamakan takdir?; 3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syetan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berpikir sejauh itu?"

Tiba-tiba ustadz tersebut menampar pipi si pemuda itu dengan keras.

Pemuda itu (sambil menahan sakit): "Kenapa Anda marah kepada saya?"
Ustadz: "Saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya".
Pemuda : "Saya sungguh tidak mengerti".
Ustadz: "Bagaimana rasanya tamparan saya?"
Pemuda : "Tentu saja saya merasakan sakit".
Ustadz: "Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada?"
Pemuda: "Ya"
Ustadz: "Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!"
Pemuda: "Saya tidak bisa..."
Ustadz: "Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya".
Ustadz: "Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?"
Pemuda: "Tidak".
Ustadz: "Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?"
Pemuda: "Tidak"
Ustadz: "Itulah yang dinamakan takdir"
Ustadz: "Dibuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?"
Pemuda: "Kulit"
Ustadz: "Dibuat dari apa pipi Anda?"
Pemuda : "Kulit"
Ustadz: "Bagaimana rasanya tamparan saya?"
Pemuda: "Sakit"
Ustadz: "Walaupun syetan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syetan".

Renungkanlah...